Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal menerangkan, pemerintah akan menaikkan target kuota sertifikasi guru. Kuota sertifikasi guru pada 2011 naik 50 persen, dari 200.000 menjadi 300.000. Dengan kenaikan kuota tersebut, pada 2015 diperkirakan pembayaran tunjangan profesi akan mencapai sekitar Rp 60 triliun.
Fasli mengatakan hal tersebut di acara peluncuran fasilitas komunikasi tatap muka jarak jauh di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, . Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirjen PMPTK) Kemdiknas Baedhowi meminta LPMP untuk berkoordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten/kota untuk dapat memenuhi target pengumpulan berkas sertifikasi.Dia meminta agar berkas yang diusulkan adalah yang telah memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). "Supaya pelaksanaannya lancar," kata Baedhowi.
Untuk persiapan tunjangan profesi guru pada 2011, Baedhowi meminta agar LPMP sudah menyiapkan lampiran tunjangan 2011, baik yang akan dibiayai oleh dinas pendidikan kabupaten/kota maupun provinsi. "Termasuk sertifikasi 2010 agar dicleaning (diverifikasi)," ujarnya.
Baedhowi mengatakan, pihaknya segera mengirimkan surat dalam satu dua hari ini untuk meminta berkas kepada semua dinas kabupaten/kota yang akan diajukan tunjangan profesinya pada 2011. "Pembayaran tunjangan profesi para guru sudah harus dibayarkan secepatnya baik di kabupaten maupun provinsi," jelasnya.
Pada peluncuran fasilitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi ini (TIK), Fasli berdialog dengan perwakilan 30 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di seluruh Indonesia. Fasilitas komunikasi ini digunakan untuk mempercepat koordinasi dan peningkatan kinerja di 30 LPMP.
Pada dialog tersebut, Fasli mendorong LPMP untuk terlibat secara aktif dalam menjalankan dua agenda penting Kemdiknas. Yakni, memastikan pendidikan karakter menjangkau 268 sekolah di seluruh Indonesia dan penguatan pembelajaran yang merangsang inovasi dan kreativitas anak. "Peran guru berubah menjadi fasilitator yang memungkinkan anak menjadi tumpuan pembelajaran," ungkapnya.